Gunung Kelud: Keindahan Alam yang Menyimpan Legenda

Gunung Kelud, sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, tidak hanya menyimpan sejarah letusan dahsyat, tetapi juga pesona alam yang memukau. Dengan ketinggian sekitar 1.731 meter, gunung ini menjadi daya tarik bagi pecinta alam dan petualangan. Namun, di balik keelokannya, Kelud menyimpan sejarah penuh misteri dan legenda yang membuatnya semakin memikat untuk dijelajahi.

Apa saja keunikan dari Gunung Kelud yang membuatnya menarik? Mari kita simak bersama!

Lokasi dan Akses Menuju Gunung Kelud

Gunung Kelud terletak di perbatasan antara tiga kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang. Secara administratif, lokasi utama wisata Gunung Kelud lebih banyak diakses dari Kabupaten Kediri, tepatnya berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Dengan ketinggian sekitar 1.731 meter di atas permukaan laut, gunung ini menjadi salah satu destinasi wisata alam yang populer di wilayah Jawa Timur.

Akses Menuju Gunung Kelud

Untuk menuju kawasan wisata Gunung Kelud, rute paling umum adalah dari Kota Kediri. Jalur ini terkenal lebih mudah diakses dan memiliki pemandangan yang menawan sepanjang perjalanan. Dari pusat Kota Kediri, wisatawan dapat menempuh perjalanan sejauh sekitar 27 km ke arah tenggara menuju Kecamatan Ngancar.

Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Berikut beberapa opsi akses yang bisa dipilih:

1. Menggunakan Kendaraan Pribadi
Jika menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan bisa mengandalkan aplikasi navigasi seperti Google Maps. Jalur utama yang digunakan adalah rute dari Kota Kediri menuju Kecamatan Ngancar, kemudian dilanjutkan dengan mengikuti petunjuk menuju area parkir Gunung Kelud. Jalanan yang sudah diaspal dengan baik memungkinkan mobil maupun motor dapat mencapai lokasi wisata hingga area parkir terdekat.

2. Menggunakan Transportasi Umum
Untuk wisatawan yang mengandalkan transportasi umum, perjalanan bisa dimulai dari Terminal Kediri. Terdapat angkutan umum yang menuju Kecamatan Ngancar, biasanya berupa minibus atau angkot. Dari Kecamatan Ngancar, wisatawan perlu menyewa ojek atau menggunakan transportasi lokal lainnya menuju kawasan wisata Gunung Kelud.

3. Fasilitas Shuttle dan Parkir
Bagi pengunjung yang tidak ingin mendaki terlalu jauh, terdapat layanan shuttle atau kendaraan khusus yang membawa wisatawan dari area parkir menuju kawasan kawah. Fasilitas ini memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan tanpa harus melakukan pendakian panjang.

Sejarah dan Legenda Gunung kelud

Sejarah dan Legenda Gunung kelud

Sejarah Letusan Gunung Kelud

Gunung Kelud dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Dalam catatan sejarah, gunung ini telah meletus lebih dari 30 kali sejak abad ke-15. Letusan Gunung Kelud terkenal karena seringkali bersifat eksplosif, menyebabkan banjir lahar dan awan panas yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat di sekitarnya.

1. Letusan Besar Tahun 1919
Letusan pada tahun 1919 adalah salah satu yang paling dahsyat dalam sejarah Gunung Kelud. Letusan ini menghasilkan aliran lahar yang menyapu sekitar 100 desa dan menewaskan lebih dari 5.000 orang. Dampaknya sangat parah sehingga memaksa pemerintah kolonial Belanda pada saat itu untuk membangun terowongan sebagai upaya mengurangi tekanan air di danau kawah guna mencegah letusan besar di masa mendatang.

2. Letusan Tahun 1966 dan 1990
Gunung Kelud kembali meletus pada tahun 1966 dan 1990, meskipun dengan intensitas yang lebih rendah dibandingkan tahun 1919. Letusan ini menghasilkan material abu vulkanik yang mencapai wilayah sekitarnya, mengganggu kehidupan dan mata pencaharian penduduk lokal. Letusan pada tahun 1990 bahkan mengeluarkan awan panas yang menghanguskan wilayah sekitar, meskipun upaya mitigasi yang dilakukan mengurangi jumlah korban.

3. Letusan Terakhir Tahun 2014
Letusan terakhir yang terjadi pada Februari 2014 menjadi peristiwa yang cukup signifikan. Letusan ini mengakibatkan hujan abu yang mencapai beberapa kota besar seperti Kediri, Blitar, dan Malang, bahkan hingga Yogyakarta. Meskipun tidak menyebabkan banyak korban jiwa, letusan ini menunjukkan kekuatan alam yang terus mengintai di Gunung Kelud. Setelah letusan ini, bentuk kawah Gunung Kelud mengalami perubahan besar, meninggalkan danau kawah yang dalam dan kubah lava baru.

Legenda Mistis Gunung Kelud: Kisah Lembu Suro dan Dewi Kilisuci

Tidak hanya dikenal karena sejarah letusannya, Gunung Kelud juga menyimpan cerita legenda yang menjadi bagian penting dari budaya masyarakat setempat. Legenda yang paling terkenal adalah kisah Lembu Suro dan Dewi Kilisuci, yang menggambarkan cinta terlarang dan kutukan abadi.

Asal Usul Lembu Suro
Dikisahkan, Lembu Suro adalah makhluk setengah manusia setengah lembu yang sakti mandraguna. Suatu ketika, Lembu Suro jatuh hati kepada Dewi Kilisuci, seorang putri raja yang terkenal cantik dan bijaksana. Lembu Suro mengajukan lamaran untuk memperistri sang dewi. Namun, Dewi Kilisuci merasa tidak tertarik pada Lembu Suro dan menganggap lamaran itu sebagai hal yang mustahil.

Syarat Mustahil dari Dewi Kilisuci
Untuk menolak lamaran tersebut, Dewi Kilisuci memberikan tantangan yang dianggapnya tidak mungkin bisa dipenuhi oleh Lembu Suro. Tantangan itu adalah membangun sebuah terowongan yang menghubungkan Gunung Kelud dengan Pantai Selatan hanya dalam waktu semalam. Lembu Suro, dengan kesaktiannya, menerima tantangan itu dan mulai menggali terowongan dengan penuh semangat.

Namun, Dewi Kilisuci yang khawatir Lembu Suro dapat menyelesaikan tantangan, akhirnya meminta bantuan rakyatnya untuk membunyikan lesung (alat tradisional untuk menumbuk padi) pada tengah malam. Suara lesung tersebut membuat Lembu Suro mengira fajar telah tiba dan ia gagal menyelesaikan tugasnya.

Kutukan Lembu Suro
Merasa tertipu dan dipermalukan, Lembu Suro murka. Sebelum menghilang, ia mengucapkan kutukan bahwa Gunung Kelud akan selalu meletus dan membawa kehancuran bagi daerah di sekitarnya. Legenda ini dipercaya masyarakat sebagai asal mula aktivitas vulkanik Gunung Kelud yang terus berlangsung hingga kini.

Pengaruh Legenda dalam Kehidupan Masyarakat

Legenda Lembu Suro dan Dewi Kilisuci bukan hanya sekadar cerita rakyat, tetapi juga memengaruhi cara pandang dan kepercayaan masyarakat setempat. Hingga saat ini, masyarakat sekitar Gunung Kelud masih mempercayai bahwa setiap letusan gunung adalah akibat dari kutukan Lembu Suro yang belum terlepas. Di beberapa daerah, terdapat juga ritual khusus yang dilakukan untuk menghormati arwah leluhur dan menjaga keseimbangan alam agar bencana tidak datang secara tiba-tiba.

Makam Lembu Suro di Gunung Kelud
Sebagai bagian dari cerita mistis ini, dipercaya bahwa di Gunung Kelud terdapat makam Lembu Suro. Meskipun letak pastinya tidak jelas, masyarakat tetap menjaga area sekitar sebagai tempat yang sakral. Pengunjung seringkali diminta untuk menghormati adat istiadat dan tidak mengganggu ketenangan di kawasan tersebut.

Keunikan Fenomena Kawah Kelud

Keunikan Fenomena Kawah Kelud

Kawah Kelud memiliki beberapa fenomena unik yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan para peneliti. Gunung ini terletak di perbatasan Kediri, Blitar, dan Malang di Jawa Timur, dan kawahnya telah mengalami beberapa kali perubahan bentuk akibat aktivitas vulkanik. Berikut adalah keunikan dari fenomena kawah Gunung Kelud:

1. Kubah Lava yang Berubah Bentuk
Salah satu fenomena paling unik dari Kawah Kelud adalah munculnya kubah lava yang dapat berubah bentuk seiring aktivitas vulkanik. Pada erupsi 2007, Gunung Kelud menghasilkan kubah lava besar di tengah kawah. Kubah ini kemudian terangkat dan menutup permukaan danau kawah yang sebelumnya ada. Bentuk kubah lava ini bisa berubah akibat erupsi berikutnya, menambah keunikan tampilan kawah dari waktu ke waktu.

2. Danau Kawah yang Berwarna Hijau Toska
Kawah Kelud memiliki danau kawah dengan warna hijau toska yang sangat indah. Warna ini disebabkan oleh kandungan mineral dan belerang yang tinggi di dalam air kawah. Ketika aktif, kawah ini bisa mengering, tetapi ketika aktivitasnya menurun, danau akan kembali terbentuk dengan warna yang mencolok dan unik.

3. Letusan Vertikal yang Kuat
Gunung Kelud dikenal dengan jenis letusannya yang sangat eksplosif dan cenderung vertikal. Hal ini disebabkan oleh magma yang kental, yang menciptakan tekanan besar dan menghasilkan erupsi yang meletus secara vertikal ke udara. Letusan Gunung Kelud pada tahun 2014 adalah salah satu contohnya, dengan abu vulkanik yang terlempar hingga mencapai pulau-pulau di luar Jawa, seperti Bali dan Sumatera.

4. Sistem Pengelolaan Air Kawah (Terowongan Ampera)
Gunung Kelud memiliki sistem pengelolaan air kawah yang disebut Terowongan Ampera, sebuah terowongan yang dibangun untuk mengatur dan mengalirkan air dari kawah guna mencegah terjadinya luapan saat kawah penuh akibat hujan. Terowongan ini membantu mengurangi risiko lahar dingin dan banjir di daerah sekitar saat gunung dalam kondisi stabil.

5. Fenomena Semburan Asap Sulfur
Di sekitar Kawah Kelud, sering kali terlihat semburan asap sulfur yang keluar dari retakan-retakan di sekitar kawah. Semburan asap ini tidak hanya menambah kesan misterius, tetapi juga menjadi indikasi bahwa aktivitas vulkanik masih ada di dalam gunung. Bau sulfur yang khas juga cukup menyengat dan menambah pengalaman yang berbeda bagi pengunjung.

6. Panorama Kawah yang Dramatis
Pemandangan dari Kawah Kelud sangat dramatis, terutama setelah erupsi besar. Kontur kawah dan dinding-dinding batu di sekitarnya memberikan kesan eksotis dan megah. Selain itu, pengunjung bisa melihat lanskap kawah yang terbentuk akibat letusan-letusan terdahulu, yang membuat kawasan ini sangat fotogenik.

Fenomena unik Kawah Kelud yang selalu berubah menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata dan studi vulkanologi yang penting di Indonesia.

Legenda Mistik Gunung Kelud

Bukan hanya panoramanya yang memukau, Gunung Kelud juga kaya akan cerita mistis yang melegenda. Salah satu legenda yang terkenal adalah kisah cinta Lembu Suro dan Dewi Kilisuci. Konon, Lembu Suro yang jatuh hati pada Dewi Kilisuci mendapat syarat dari sang dewi untuk membuat terowongan dari Gunung Kelud menuju Pantai Selatan. Ketika Lembu Suro gagal menyelesaikannya, ia pun dikutuk menjadi penunggu Gunung Kelud. Cerita ini terus hidup di kalangan masyarakat sekitar dan menjadi mitos yang memperkuat daya tarik mistis gunung ini.

Pesona Petualangan di Puncak Kelud

Bagi para pendaki, Gunung Kelud menawarkan jalur pendakian yang relatif menantang namun memuaskan. Salah satu rute populer menuju puncaknya adalah melalui Desa Margomulyo. Jalur ini menawarkan perjalanan dengan berbagai lanskap mulai dari perkebunan hijau hingga hutan yang rindang. Pemandangan menakjubkan akan menyambut para pendaki yang berhasil mencapai puncak, dengan kawah aktif yang terlihat jelas di kejauhan.

Tidak hanya pendakian, Gunung Kelud juga menawarkan jalur wisata lainnya yang lebih santai, seperti jalur menuju Kawah Sumber Air Panas yang sangat terkenal. Selain untuk menikmati keindahan kawah, para pengunjung dapat berendam di pemandian air panas alami yang dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan.

Keindahan Alam yang Dikombinasikan dengan Modernisasi

Seiring perkembangan pariwisata, Gunung Kelud kini menawarkan berbagai fasilitas yang memudahkan pengunjung. Jalur kendaraan menuju kawah misalnya, telah diaspal rapi hingga mendekati area kawah, membuat wisatawan yang tidak ingin mendaki tetap bisa menikmati pemandangan kawah secara leluasa. Area wisata juga dilengkapi dengan gardu pandang untuk menikmati panorama dari ketinggian, serta sejumlah spot foto yang instagrammable.

Selain itu, pemerintah setempat telah membangun Museum Gunung Kelud yang menampilkan sejarah letusan dan fenomena alam di gunung ini. Museum ini menjadi tempat edukasi yang menarik bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih dalam tentang aktivitas vulkanik dan dampak letusan Kelud.

Keselamatan Wisata di Kawasan Gunung Kelud

Meskipun keindahan Gunung Kelud memikat banyak orang, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Gunung ini dikenal memiliki letusan yang relatif sering, seperti pada tahun 2014 yang menyebabkan dampak besar hingga ke daerah sekitar. Oleh karena itu, pengelola wisata Gunung Kelud bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk terus memantau aktivitas gunung dan memberikan informasi terkini kepada wisatawan.

Wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kelud dihimbau untuk selalu memperhatikan peringatan dari pihak berwenang dan tidak memasuki area yang berbahaya. Persiapan yang matang dan kewaspadaan menjadi kunci dalam menjelajahi pesona Kelud yang penuh kejutan ini.

 

Gunung Kelud adalah destinasi yang menyuguhkan perpaduan antara keindahan alam, misteri legenda, dan pesona petualangan. Dari kawah hijau yang menakjubkan hingga cerita rakyat yang hidup, Kelud menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa saja yang berani menjelajahinya. Namun, di balik pesonanya, gunung ini tetap menyimpan bahaya alam yang tak bisa diremehkan. Jadi, jika Anda tertarik menjelajahi Kelud, persiapkan diri Anda dan nikmati keindahannya dengan bijaksana!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *